Komunikasi publik atau
public communication
kini menjadi kajian yang makin hangat dari waktu ke waktu. Menilik pada
istilahnya, komunikasi publik merupakan salah satu jenis atau bentuk
komunikasi itu sendiri. Perlu dibedakan pengertian antara komunikasi
publik dengan komunikasi massa. Dari segi cakupannya, komunikasi publik
lebih besar ketimbang komunikasi massa.
Komunikasi massa mengandung pengertian yang lebih spesifik yakni
berkomunikasi melalui media massa atau communicating with media. Saluran
komunikasi massa adalah media massa itu sendiri seperti suratkabar,
majalah, website, radio, dan televisi. Adapun komunikasi publik
jangkauannya lebih luas lagi. Selain menggunakan media massa, komunikasi
publik juga menggunakan e-mail, blog, jejaring sosial seperti Facebook
dan Twitter, Yahoo Messengger, Handphone (SMS), dan medium lain yang
bisa menjangkau khalayak luas/banyak seperti aksi demo, seminar,
diskusi, dan sebagainya.
Dari segi teknis, komunikasi publik dikenal dengan banyak istilah, yaitu:
- Urusan publik
(public affairs),
- Informasi publik
(public information),
- Hubungan publik
(public relation) atau humas (hubungan masyarakat).
Mengacu pada penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi
publik merupakan kombinasi antara hubungan dengan media masa
(media relations), jangkauan komunitas
(community outreach), komunikasi krisis (crisis communication), relasi pelanggan
(customer relations), perencanaan acara (event planning), komunikasi risiko
(risk communication).
Komunikasi Publik adalah penyampaian pesan
(message),
berupa ide atau gagasan, informasi, ajakan, dan sebagainya kepada orang
banyak. Sarananya, bisa media massa, bisa pula melalui orasi pada rapat
umum atau aksi demonstrasi, blog, situs jejaring sosial, kolom komentar
di website/blog, e-mail, milis, SMS, surat, surat pembaca, reklame,
spanduk, atau apa pun yang bisa menjangkau publik. Jelasnya, komunikasi
publik memerlukan keterampilan komunikasi lisan dan tulisan agar pesan
dapat disampaikan secara efektif dan efisien.
Komunikasi publik dapat diakukan oleh siapa pun, dapat pula dilakukan
oleh seorang komunikator publik profesional. Mereka yang termasuk
komunikator publik profesional antara lain, manager dan staf PR/Humas,
wartawan, penyiar radio, presenter, penyaji ramalan cuaca, dan
sebagainya.
Dengan hadirnya kecanggihan teknologi komunikasi saat ini, banyak orang
bisa melakukan komunikasi publik. Sekadar contoh, jika kita mengunggah
sebuah komentar pada sebuah kolom komentar yang dapat diakses banyak
orang, maka hal itu sudah termasuk dalam kategori komunikasi publik.
Jika kita mengatakan sesuatu di ruang publik yang dapat diakses banyak
orang, maka aktivitas komunikasi publik sudah terjadi. Ciri utama
komunikasi publik adalah penyampaian pesan penting untuk diketahui
publik atau biasa dikenal dengan informasi publik. Ini mengandung
pengertian bahwa materi informasi publik adalah hal-hal yang menyangkut
urusan publik
(public affairs) dan diharapkan bisa menggugah reaksi dari banyak orang.
Ada tantangan besar agar bisa melakukan komunikasi publik secara baik
dan benar. Pada tataran lembaga, biasanya urusan komunikasi publik ini
dibebankan kepada bagian atau divisi
public relation
(PR). Untuk menjalankan tugasnya, PR harus mampu mengembangkan model
komunikasi yang berkualitas. Ukuran kualitas di sini adalah kemampuan
mengemas sebuah sistem pengelolaan informasi dan pengemasan informasi
yang dibutuhkan publik secara akurat dan menarik. Sebab, dengan adanya
informasi yang sesuai dengan kebutuhan publik maka kepuasan publik akan
bisa tercapai, sementara dengan informasi yang berkualitas maka
kredibilitas lembaga di mata publik juga makin meningkat.
Aktivitas komunikasi publik pada dasarnya berkaitan dengan tindakan
sosialisasi dan pendidikan terhadap publik. Komunikasi publik, tidak
hanya berlaku untuk publik luar melainkan juga untuk publik internal.
Karena jika di antara publik internal tidak ada relasi yang harmonis,
maka akan berdampak buruk terhadap citra organisasi. Kondisi tersebut
justru memproduksi pesan negatif dan melahirkan citra negatif organisasi
di mata publik.
Pada konteks ini, maka
public relations
harus bisa membentuk nilai-nilai, pemahaman, sikap-sikap, sampai
perilaku dari publik agar sejalan dengan kebutuhan organisasi. Melalui
pengemasan pesan-pesan komunikasi publik yang lebih banyak berisikan
tentang apa dan siapa serta apa manfaat keberadaan organisasi.
Pesan-pesan ini dapat dikomunikasikan melalui media massa atau media
lain yang dipilih sesuai dengan target sasaran.
Faktor Penting
Ketika membicarakan pelayanan informasi kepada publik, maka bentuk
kemasan yang menarik tetap merupakan suatu keharusan, betapa pun
relatifnya definisi “menarik” itu yang tentunya akan bergeser pula
sesuai tren pada masa tertentu. Di sisi lain, sejalan dengan situasi
faktual saat ini, kewajiban lembaga pemerintah khususnya para praktisi
public relations adalah mendukung penyebaran dan pemerataan informasi
publik ke seluruh lapisan masyarakat.
Praktisi
public relations atau
petugas humas dapat mengarahkan unsur-unsur potensial agar dapat
membentuk opini publik sesuai dengan citra yang diinginkan oleh
organisasi. Bagaimanapun juga kita harus memahami bahwa opini publik dan
citra organisasi tentu saja merupakan faktor penting yang menentukan
sukses atau gagalnya aktivitas dan pelaksanaan program organisasi.
Ditulis oleh: Ariyanto RM
Trainer Qualified Training Centre Sumatera Barat