"ARIYANTO.RM"
Calon Ketua Umum PC IMM Kota Padang Panjang
"Mari kita wujud Pembaharuan di IMM, menuju IMM Gemilang terbilang"
A. Gerakan Pemikir, Pendidik, Pembaharu
Co
Gito Ergo Sum, begitulah kata descrates seorang pemikir yunani, saya
berpikir oleh karena itu saya ada, berfikir merupakan landasan dasar
bagi kita untuk menjadi manusia yang utuh. Dalam hal ini kita sama-sama
mengetahui sebuah perbedaan orang yang berfikir dengan orang yang hanya
diam. Orang yang berfikir telah membuktikan dalam sejarahnya akan diberi
kedudukan yang lebih tinggi.
Hal ini pula yang seharusnya
digunakan landasan IMM dalam bergerak, sebagai gerakan Islam. Islam pun
tidak melepaskan diri dari pengajaran tentang hakekat berfikir yang
begitu mendalam. Hampir dalam tiap surat dalam Al- Quran kita menjumpai
kata ” ............Afalaa yatafakkaruun”
Tidak hanya itu, Sesepuh
sekaligus pendiri Muhammadiyah K.H.Ahmad Dahlan pun mengajarkan kita
tentang hakikat berfikir dengan pesan yang disampaikan beliau yang
berbunyi : ” Manusia perlu dikumpulkan secara bersama-sama untuk memikir
untuk apa mereka hidup, untuk apa mereka diciptakan, berfikir tentang
kebenaran, menimbang-nimbang serta mencari-cari agar ia selamat dalam
kehidupannya karena hidup hanya sekali, alangkah meruginya manusia jika
hidup sekali ini sampai sia-sia”
Dari situlah berfikir merupakan
sebuah landasan penting di dalam IMM agar IMM bisa bergerak kedepan dan
lebih maju. Selama ini gerakan pemikiran inilah yang dirasa kurang,
sehingga kelemahan dan kemandeganlah yang terjadi. Apalagi dalam tataran
Pimpinan Cabang, gerakan pembaruan pemikiran Islam dirasa cukup penting
untuk digalakkan sehingga umat Islam/kader akan menjadi umat yang
cerdas, tanggap, dan tidak gagap.
Kedua, sebagai Pimpinan Cabang
yang ada dalam lingkungan tentunya kedepannya harus ada sebuah
komunikasi pedagogik, dalam hal ini pendidikan yang kita lakukan
haruslah berusaha untuk mewujudkan pendidikan yang membebaskan atau
pendidikan hadap masalah( Paulo Freire ).
Dengan seperti itu,
maka timbullah kesadaran dari masing-masing kader untuk senantiasa
mengaktualisasikan dirinya ke dalam IMM agar terjadi aktualisasi gerakan
yang progresif. Dengan adanya komunikasi pedagogik yang kontinue,
secara otomatis akan timbul transfer of knowledge, transfer of value,
dan transfer of morality.
Ketiga, Pembaharu dengan adanya gerakan
pembaruan maka akan terjadi perubahan dan bermunculan ide-ide segar,
dan inovasi gerakan sehingga mendorong kader untuk senantiasa kreatif,
inovatif,serta dinamis.
B. Filsafat Sebagai Landasan Gerakan
“Terus-menerus
menanyakan adalah kunci pertama menuju kebijaksanaan. Lewat
kesangsianlah kita menyelidiki, dan melalui penyelidikanlah kita
menggapai kebenaran”( Peter Abelard 1079s/d 1142)
Dari sebuah
kata-kata diatas kita akan memahami, bahwa filsafat akan sangat berperan
penting dalam mencapai sebuah progresifitas gerakan. Dengan cara
berfikir filsafat serta mempertanyakan maka kita akan belajar dan
menemukan berbagai sebuah kesimpulan yang bijaksana.
Dari sesuatu
yang bijaksana inilah kemudian kita bisa berfikir dan bertindak dengan
benar. Dalam lingkungan pendidikan tentu kita juga akan menggunakan
filsafat pendidikan. Sehingga cara pendidikan yang kita lakukan dalam
menjalankan roda maupun program organisasi akan senantiasa berpacu pada
landasan dan dasar yang benar-benar dipertimbangkan.
Dalam hal
ini saya akan mengutip kata bijak dari Max Depree : ”Kita tidak dapat
menjadi apa yang perlu kita capai,kalau kita tetap seperti apa adanya”.
Dalam kata mutiara ini menjelaskan bahwa setiap kita mempunyai potensi
masing-masing yang bisa kita kembangkan. Oleh karena itu, menjadi sebuah
keharusan bagi kita untuk senantiasa mencari dan mengembangkan
kemampuan dan keterampilan sesuai dengan bakat kita.
Menjadi
manusia yang utuh itulah yang menjadi tujuan kita selaku seorang kader.
Untuk ke arah sana maka kesadaran individu dan kesadaran kolektif amat
diperlukan. Yang terakhir, sebagai seorang kader tentunya kita harus
mengembangkan sifat kemandirian pantang mengedepankan sikap
mengharap-harap atau bergantung dengan financial atau apapun.
C. Arah dan Kebijakan Organisasi
Arah Gerakan Intelektual : Menuju Gerakan yang progresif
Disadari
ataupun tidak, Pimpinan cabang adalah merupakan sekumpulan dari
pimpinan komisariat bias dikatakan mempunyai basis massa yang cukup
besar.oleh karena itu, sebagai
Pimpinan cabang yang mempunyai masa yang cukup besar juga nantinya, PC
dituntut untuk senantiasa mengembangkan kompetensi kualitas
intelektualnya, untuk mendidik atau menjadi panutan di tingkat bawahan
nantinya.
Supaya tidak terjadi obesitas gerakan, sehingga hanya
terlihat banyak tanpa adanya kemampuan yang cukup nantinya. Untuk
mengembangkan dan mewujudkan gerakan ini, diperlukan adanya budaya
membaca, menulis, juga diskusi sehingga kader benar-benar tahu akan
perkembangan kondisi yang ada di tataran bangsanya, masyarakatnya,
kampus, juga lingkungan keorganisasiannya.
Wacana-wacana dasar
tentang keagamaan hendaknya perlu diadakan sebuah evaluasi-evaluasi juga
inovasi sehingga sebagai gerakan Islam atau dakwah tidak meninggalkan
spirit keagamaannya yaitu sebagai ”Agama yang meletakkan rakyat
tertindas sebagai pihak utama yang patut dilindungi, dibela, dan
diperjuangkan ( Islam Kiri )”.
Disamping wacana tentang
keagamaan, wacana pendidikan dan perkembangannya juga harus senantiasa
di dalami juga difahami, karena hal ini merupakan pijakan awal kita
sebagai kader intelektual.
Dengan memahami serta mendalami apa
yang menjadi bidang studi kita, maka kita akan mampu menginterpretasikan
dalam gerakan kita. Kemudian, wacana wacana umum, pengetahuan sosial
juga harus kita kembangkan sebagai sebuah gerakan yang mengaku peduli
terhadap kaum mustaadafin.
Kaum mustaadafin difahami tidak hanya
kaum miskin saja, tetapi juga seseorang yang tertindas dalam pendidikan,
misalnya kapitalisme dalam pendidikan yang melanda negeri ini, juga
tidak menutup kemungkinan di kampus kita ini. Fenomena inilah yang harus
senantiasa mendapat respon dari kita, seperti banyaknya kasus-kasus
kesalahan sistemik, serta kebijakan pendidikan yang menindas serta
kebijakan yang melenceng dari tujuan pendidikan.
Dengan demikian,
gerakan progresif akan terwujud, dengan terciptanya suasana belajar
yang bukan hanya menyenangkan, tetapi juga menenteramkan. Dalam hal ini
saya memaknai gerakan progresif sebagai gerakan yang membawa perubahan
ke arah kemajuan yang kebih baik.
Visi
”Terwujudnya
gerakan IMM sebagai gerakan intelektual yang mengabdi untuk kepentingan
umat dengan tanpa meninggalkan pada spiritualitas Islam sebagai landasan
gerakan”
Misi
”Liberalisasi kader serta pemberdayaan
kader (empowerment) menuju kesadaran kolektif kolegial sehingga tercapai
visi dan misi IMM”
Rencana dan program Strategis
• Penguatan wacana pendidikan, sosial ,ekonomi, politik, serta budaya, sehingga tercipta kader yang berwawasan luas dan intelek.
•
Membangun pergerakan pimpinan yang bersifat kolegtif kolegial dan
memberi kebebasan secara penuh (otonomi) terhadap bidang-bidang untuk
mengurus bidangnya masing-masing yang sesuai dengan garapannya.
•
Penguatan dan pendalaman ideologi gerakan dikalangan kader sebagai
bentuk pendidikan ideologi ikatan. (Pimpinan Komisariat yang baru
terbentuk) melalui diskusi atau pengkaderan yakni DAD
•
Pengenalan ke-IMM-an yang sebesar-besarnya melaui sosialisasi
kesekolah-sekolah Muhammadiyah di Kota padang panjang (Buletin, Pamlet,
Brosur) untuk mengenalkan IMM kepada calon-calon kader kedepan.
• Perekrutan anggota ke universitas-universitas melaui Masta IMM Se Universitas yang ada di kota padang panjang.
• Membentuk TIM penanggung jawab di masing-masing Universitas agar pergerakan lebih terarah dan lebih focus.
•
Pembentukan Pimpinan Komisariat yang belum ada dan lebih memfokuskan
pergerakan kader IMM di UMSB dan STAIN. Tanpa meninggalakn universitas
lain.
• Penguatan dan pendalaman idiologi terhadap basis massa
anggota yang baru terekrut untuk menciptakan kader-kader baru yang
militan.
• Membangun jaringan (koordinasi) yang kuat baik itu
intern Pimpinan, pimpinan Komisariat maupun ekstern organisasi untuk
menambah pengalaman kader.
• Berpartisipasi dalam penguatan jejaring keorganisasian di tingkat PC (Steakholder) maupun DPD
• Individuasi kader, sehingga tercipta perwujudan tri kompetensi di setiap kader IMM
Penutup
”Dengan
adanya landasan filosofis IMM PC padangpanjang, sebagai generasi
pemikir,pendidik, serta pembaharu serta di dukung dengan adanya filsafat
sebagi landasan gerakan diharapkan mampu mewujudkan gerakan intelektual
IMM yang mengabdi pada kepentingan umat tanpa meninggalkan
spiritualitas Islam sebagai spirit gerakan, dengan liberalisasi kader
serta pemberdayaan sehingga tercapai visi dan misi IMM”
”Islam
itu harus berani mengejar zaman, bukan seratus tahun, tapi seribu tahun
Islam ketinggalan zaman, Kalau Islam tidak mampu buat mengejar seribu
tahun itu,niscaya ia akan tetap hina dan mesum. Bukan kembali pada zaman
kekhalifahan,tetapi lari ke muka,mengejar zaman – itulah satu-satunya
jalan menuju gilang kembali” ( Soekarno )
Oleh :
ARIYANTO.RM
Calon Ketua Umum PC IMM Kota Padang Panjang Sumatera Barat