lilinkecil
Masyarakat bangsa dan negara RI bebas stres, apalagi kemudahan
mengaktifkan otak hanya berlangsung melalui cara yang sangat sederhana.
Semua cara itu dapat terlaksana melalui Senam Otak. Cara belajar bukan
hanya menjadi semakin dimudahkan, melainkan juga cara bekerja menjadi
diefisienkan dan diefektifkan. Kemudahan yang tersedia melalui Senam
Otak merupakan buah kerja keras sang penemu (pionir, perintis,
pencipta). Keterangan berikut ini berkaitan dengan apa dan siapa serta
bagaimana si penemu yang kreatif menciptakan Senam Otak.
Ia menafasi kehidupan sehari-hari selama empat puluhan tahun secara profesional sebagai pendidik. Ia menciptakan proses Edu-Kinesthetics dan Brain Gym. Ia juga merintis penyelidikan otak. Penemuannya berasaskan pada pengetahuan tentang nilai-nilai yang erat berhubungan dengan perkembangan fisik, pemahaman kebahasaan, penguasaan berkomunikasi yang efektif, dan pencapaian nilai prestasi akademik.
Namanya Paul E. Dennison, peraih gelar doktor dalam ilmu pendidikan. Risetnya berkenaan dengan keberhasilan awal belajar membaca yang berhubungan dengan cara berpikir. Paul, demikian panggilan akrabnya pernah menjabat sebagai Direktur Valley Remedial Group Learning Centers in Southern California selama 19 tahun. Ia pakar dunia dalam bidang keahlian dan bacaan. Ia membantu anak-anak dan orang dewasa untuk mengubah kesulitan belajar menjadi kemudahan belajar dengan tingkat keberhasilan yang memadai. Ia meneliti perkembangan kinerja Senam Otak pada 1960. Buku Paul saat ini berjumlah dua belas, termasuk pedoman “Switching on: a Guide to Edu-Kinesthetics”.
Ia menafasi kehidupan sehari-hari selama empat puluhan tahun secara profesional sebagai pendidik. Ia menciptakan proses Edu-Kinesthetics dan Brain Gym. Ia juga merintis penyelidikan otak. Penemuannya berasaskan pada pengetahuan tentang nilai-nilai yang erat berhubungan dengan perkembangan fisik, pemahaman kebahasaan, penguasaan berkomunikasi yang efektif, dan pencapaian nilai prestasi akademik.
Namanya Paul E. Dennison, peraih gelar doktor dalam ilmu pendidikan. Risetnya berkenaan dengan keberhasilan awal belajar membaca yang berhubungan dengan cara berpikir. Paul, demikian panggilan akrabnya pernah menjabat sebagai Direktur Valley Remedial Group Learning Centers in Southern California selama 19 tahun. Ia pakar dunia dalam bidang keahlian dan bacaan. Ia membantu anak-anak dan orang dewasa untuk mengubah kesulitan belajar menjadi kemudahan belajar dengan tingkat keberhasilan yang memadai. Ia meneliti perkembangan kinerja Senam Otak pada 1960. Buku Paul saat ini berjumlah dua belas, termasuk pedoman “Switching on: a Guide to Edu-Kinesthetics”.
Bersama istri, Gail E. Dennison, Paul juga mengarang buku pedoman seri “Edu-Kinesthetics (Edu-K)”. Ilustrasi buku Edu-K sangat sederhana. Prinsip pengajarannya mengembangkan kesenangan pada
anak-anak dengan gerakan. Sang istri, Gail E. Dennison ialah seniman dan penari; bersama dengan suami, pasangan ini menciptakan Brain Gym. Oleh karena itu, ia menyampaikan pengajaran melalui tarian. Ia menghayati bahwa kegiatan Brain Gym bukan hanya tampak anggun, melainkan juga tampak lebih terfokus aktivitas geraknya.
Gail, demikian sapaan akrabnya berlatarbelakang
serbaneka pengajaran. Untuk itu, ia mengajarkan integrasi otak, termasuk
sebagai instruktur Touch for Health selama sepuluh tahun. Minat Gail dalam kemampuan persepsi dan perkembangan tampak pada kursus Edu-K Vision.
Ia mengembangkan irama, warna, dan bentuk yang menjadi dasar untuk
pengalaman yang menawarkan perkembangan visual. Gail sebagai pencipta
“Brain Gym Journal” juga menjadi Kepala Komisi Penerbitan untuk Educational Kinesiology Foundation.
Tidak mengherankan jika Senam Otak termasuk sistem
pembelajaran yang paling sukses di dunia. Penggunanya mencapai lebih
dari delapan puluh negara plus penerjemah bukunya mencapai lebih
dari lima puluh bahasa. Atas dasar itu, peminat program Senam Otak
beralasan pada satu kata: Keberhasilan. Prinsipnya, seseorang yang
bersenamotakria akan menyadari bahwa perubahan-perubahan tengah terjadi
di dalam dirinya.***(klik untuk melantunkan kemesraan dan berita-kepada-kawan)
No comments:
Post a Comment