MOSKOW
- Rusia terus melakukan upaya untuk mendapatkan kembali kontrol pada
satelitnya yang terjebak mengelilingi bumi. Satelit Phobos-Grunt
merupakan misi Rusia yang diluncurkan pada Rabu lalu, namun gagal menuju
Mars.
Dilansir BBC, Minggu
(13/11/2011), insinyur telah menggunakan stasiun pelacakan untuk
berbicara dengan satelit dan mendiagnosa masalahnya, tapi sayangnya
upaya itu tidak berhasil.
Sementara itu The European Space
Agency Spacecraft Operation Centre (Esoc) Jerman kini terlibat untuk
membantu membangun link, dengan menggunakan antena di Giyana, kepulauan
Canary dan daratan Spanyol.
Tidak hanya Esoc, US Space
Agency (NASA) juga menawarkan bantuan untuk melakukan sesuatu yang bisa
mengontrol kembali pesawat luar angkasa itu.
Direktur eksplorasi Mars NASA,
Doug McCuistion mengatakan, "Kami telah menawarkan bantuan jika mereka
membutuhkannya, dan kami akan menyediakan yang terbaik semampu kami."
Jika Phobos-Grunt benar-benar
hilang, maka kelompok-kelompok profesional akan melakukan upaya untuk
menentukan secara tepat tempat dan waktunya pesawat luar angkasa itu
turun.
Seperti UARS, kendaraan luar
angkasa akan terbakar di atmosfer, tetapi setiap bagian yang terbuat
dari suhu tinggi logam, seperti titanium atau stainless steel memiliki
kesempatan untuk jatuh ke permukaan.
No comments:
Post a Comment